.

.

Pakaian penari piring menggunakan warna mencolok

Tari piring adalah salah satu khas Minangkabau tari tradisional. Dari namanya berarti kita akan melihat penari yang menari dengan menggunakan piring. Biasanya jumlah penari adalah piring aneh yang 3 sampai 7 orang. Para penari akan membawa piring di tangannya sementara dentingan mendentingkan suara disebabkan oleh sebuah cincin dengan piring. gerakannya sangat kompak, bersih dan cepat. Untuk pertama kalinya lihat akan membawa hati Anda untuk berbanga dan kekaguman bersama dengan rasa itu adalah jika piringnya bawah.

Tari piring berasal dari Solok Sumatera Barat yang awalnya Minang komunitas syukur ritual selama panen kaya. Tarian ini mengambil tempat pertama sebelum Islam datang ke ranah Minangkabau, sehingga tarian ini adalah ekspresi sebagai persembahan kepada para dewa melalui gerakan lentur dari gadis-gadis cantik yang membawa korban dalam bentuk makanan ditempatkan di piring. Setelah Islam datang ke ranah Minang, maka arti dari tarian piring adalah sebagai persembahan untuk raja-raja atau bangsawan, serta hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.


Tari piring sebagai salah satu aset yang paling penting untuk Pemerintah Sumatera Barat dan telah sering diselenggarakan beberapa festival di skala nasional bahkan ke Belanda, Jerman, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia dan Pakistan serta negara-negara lainnya. Ini adalah tarian hidangan yang sangat unik, gerakan meniru petani untuk bertani dan menunjukkan rasa terima kasih saat menuai panen. gerakan tari piring dengan mengayunkan dua atau tiga piring ditempatkan pada tangan penari dan biasanya ada lilin yang menyala di atas pirng tersebut. lilin tidak akan padam sampai tarian selesai.

keistimewaan lain mendentingkan dua cincin di jari-jari para penari dengan piring yang dibawanya. Dan di akhir tarian, Anda akan melihat penari akan menetapkan pecahan kaca yang sudah disediakan dan juga pecahan kaca dari hasil membuang piring yang dibawanya. Dan anehnya tidak ada penari terluka, meskipun mereka berloncat-loncat di atas pecahan kaca. Karena itulah piring tari membuat decak AWE siapa saja yang melihatnya. Belum tahu persis apa arti dari hal ini, mungkin menunjukkan rasa senang dan gembira atas hasil yang diperoleh.

Dalam hal ini dibutuhkan konsentrasi penuh dan para penari juga harus dalam bersih. NET dalam hal membersihkan hati, tidak megah dan saat tidak sedang haid. Sebelum menginjak pecahan kaca dan menari di atasnya, para penari harus berwudhu 'sementara pawang harus berdoa dulu.

Pakaian penari piring menggunakan warna mencolok dikombinasikan dengan musik cepat dihasilkan oleh musik talempong, gandang dan saluang. Pakaian penari piring menggunakan warna mencolok seperti merah atau kuning keemasan, ini sangat mudah untuk menemukan dan menarik perhatian oleh penonton pertunjukan tari berlangsung.

Adapun berbagai makna gerakan tari piring, yang meniru gerakan pertanian, seperti gerakan mengemis, biji mencabut, penanaman, menyiang, memagar, menyabit padi, perontokan padi (pengeringan), mengambil padi itu, menganginkan beras, beras menggampo, menumbuk padi dengan alu, gerakan dump, bersantai, mengantar makanan, gerakan pasambahan sebagai rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan permintaan maaf kepada para penonton yang menyaksikan tari, serta gerakan gerakan Singanjua melambangkan suasana hati lalai yaitu pagi menunjukkan suasana gadis berjalan minang gerakan bersama, dan pergerakan menginjak kaca sebagai kombinasi dari gerakan berbagai tarian.



Sebuah prosesi hidangan menari mulai dari persiapan yaitu latihan dan mempersiapkan piring ada yang tidak retak sama sekali. Ketika memulai tarian biasanya dimulai dengan suara rebana dan gong. Para penari mulai piring menari dengan gerakan pasambahan sebagai tanda penghormatan kepada penonton, diikuti oleh serangkaian gerakan menanam panen padi dan diakhiri dengan celah gerakan dan menginjak-injak piring. Sambil menari, para penari juga mengayunkan piring sambil menghasilkan suara "ting ... Ting ... Ting ..." dari bagian bawah piring dan cincin yang dikenakan oleh para penari. Dan berakhir dengan tari pemujaan penutupan sebagai bentuk terima kasih dan terima kasih kepada penonton.

Inti dari piring tari memberikan pesan positif seperti kegembiraan, kebersamaan, gotong, kesejahteraan, dan kemakmuran. Begitu indah dan sangat tidak biasa jika Anda menonton tari piring ini secara langsung. Anda pasti akan berdecak kagum Selain itu, ketika penari mengatur bahkan melompati pecahan kaca. Ini adalah salah satu aset yang paling penting bagi budaya Minangkabau dari Sumatra Barat.

.

.

BACA JUGA :