Sekali lagi, negara tetangga Malaysia membuat klaim yang tidak menyenangkan bagi rakyat Indonesia. Bagaimana? Setelah batik, Reok Ponorogo, angklung dan lagu "Rasa Sayange", sekarang Malaysia mengklaim pendet sebagai budaya mereka. Pendet mereka dimasukkan ke dalam iklan mengunjungi Malaysia tahun. Tidak bermaksud untuk memprovokasi, tapi dilakukan oleh Malaysia benar-benar keterlaluan. Hanya terlihat dapat diketahui budaya Bali kental terlihat pada penampilan dan gaya tari pendek. Kok ya bisa-bisa klaim bahwa budaya tari pendek termasuk Malaysia.
Jika mereka berniat untuk menggunakan pendet atau budaya Bangsa lainnya, seperti martabat bangsa, harus meminta izin terlebih dahulu kepada Negara yang ingin terdaftar dalam budayanya. Tidak asal. Atau lebih baik tidak menggunakan budaya bangsa lain untuk hanya keuntungan dari pariwisata. Sejelek-jeleknya budaya sendiri layak untuk diakui. Ini bukan berarti bahwa Malaysia? Atau tidak mengambil budaya Indonesia telah menjadi budaya baru Malaysia?
seni indah. Itu ungkapan yang sering diucapkan oleh manusia. seni dianggap indah karena seni adalah ekspresi dari perasaaan manusia yang dituangkan melalui media tertentu dan menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi. Bagaimana dengan keindahan tarian? Tari adalah ekspresi perasaan manusia yang dituangkan melalui gerakan sebagai medium. Keindahan karya seni tari sangat kompleks karena penuangannya tidak hanya dalam bentuk mosi. Penciptaan seni tari juga didukung oleh unsur-unsur lain, di antaranya, dalam bentuk iringan, pakaian, makeup, tari, pola lantai, dan tempat. Setiap bentuk karya tari seni juga memiliki keindahan masing-masing. Keindahan dari bentuk tarian yang berbeda satu dengan keindahan bentuk tari berpasangan atau kelompok.
koreografi berasal dari kata choreographie (Yunani) atau koreografi (United Kingdom). Di Indonesia, istilah koreografi baru dikenal sekitar tahun lima puluhan. Di negara-negara Barat, istilah mulai digunakan sejak ratusan tahun SM. Koreografi jangka berasal dari kata chara (Yunani) yang berarti menyenangkan (selanjutnya menjadi korea yang berarti tarian massal) dan Grapho berarti catatan. Berdasarkan arti kata, koreografi catatan tari berarti. Untuk menempatkan tari di Indonesia pada cakrawala yang lebih luas, istilah yang digunakan untuk menggambarkan koreografi pengetahuan tentang penyusunan atau pelaksanaan tarian. Adapun compiler, penyewa, atau penata disebut koreografer tari. Berdasarkan bentuk koreografi, tarian di Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu tari tunggal, berpasangan, dan kelompok tari.